D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Univet Sukoharjo menggelar seminar mengangkat tema Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Implementasi Digital Healcare Di Sarana Pelayanan Kesehatan menghadirkan narasumber, Arief Kurniawan Nur Prasetyo, S.KM, M.PH (Dosen Fakultas Kedokteran UGM) dan Trimianto Asmoro Sutrisno, ST, M.Kom (STIKES Mitra Husada Karanganyar).
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Titik Haryanti, SKM, MPH dalam sambutan pembukaan seminar menyampaikan sesuai tema seminar ini merupakan ilmu penting bagi perkembangan mahasiswa ke depan. Pihaknya juga berharap kepada kedua narasumber untuk dapat memberikan ilmunya terkait tema dan peserta bisa mengambil manfaat ilmunya.
Sementara itu, ketua panitia Prita Devy Igiany mengatakan kegiatan seminar diikuti 247 peserta berasal dari beberapa institusi Univet, STIkes Mitra Husada Karanganyar, Poltekes Bakti Mulia dan UMS.
“Perkembangan internet telah memulai era revolusi industri 4.0 yang trend di dunia yang mempengaruhi seluruh sektor tidak terkecuali pada sektor kesehatan. Digitalisasi dalam pelayanan kesehatan terus mengalami kemajuan dengan fokus utama memberikan fasilitas kesehatan kepada pasien,” ungkapnya.
Dijelaskannya, cara menyikapi dan mengetahui dampak revolusi industri 4.0 maka prodi Rekam Medis menyelenggarakan seminar dengan tema Dampak Revolusi Industri 4.0 Terhadap Implementasi Digital Healcare Di Sarana Pelayanan Kesehatan.
“Sub tema dampak revolusi industri 4.0 dalam rekam medis dan layanan kesehatan disampaikan Arief Kurniawan Nur Prasetyo, S.KM, M.PH dan big data dan internet of things dalam revolusi industri 4.0 dibidang kesehatan dipaparkan Trimianto Asmoro Sutrisno, ST, M.Kom,” katanya.
Dalam pemamaparan materi, Trimianto menjelaskan di era industri 4.0 big data memiliki peran penting dalam menyimpan data besar yang setiap hari dibuat manusia dan untuk kehidupannya. Begitu pula di era industri 4.0 pekerjaan digantikan robotic.
“Teknologi di industri 4.0 robot otomatis pekerjaan dikerjakan secara otomatis. Simulasi kalo kita ingin membuat produk tanpa harus membuat produk jumlah banyak tapi kita bisa membuat simulasinya dulu yang diharapkan hasil sesuai produk yang dihasilkan. Berkembang juga teknologi sistem terintegrasi, internet optic, cetak tiga dimensi, gabungan antara dunia nyata dengan visual,” terangnya.
Dicontohkanya teknologi sistem terintegrasi dibidang rekam medik ketika mencari data diri dari pasien dilakukan melalui rekam gambar retina mata yang datanya sudah terhubung dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sesuai yang tertera dalam KTP maupun data lainnya.
“Rekam gambar retina diberikan algoritma untuk mendeteksi penyakit bisa memberikan data masukkan,” ujarnya.
Sementara itu, Arief Kurniawan Nur Prasetyo menuturkan transformasi TIK dibidang RMIK peluang atau ancaman pada revolusi industri 4.0. Peluang dapat memberikan akses dan pelayanan bagi pasien maupun masyarakat secara digital.
“Pelayanan kesehatan, salah satu layanan aplikasi adroid yang lagi diminati saat ini aplikasi hallodok konsultasi dengan dokter mendapatkan fasilitas gomed. Akun berbayar bisa video call dengan dokter ada juga fasilitas pengingat minum obat,” jelasnya.