Kegiatan ini disambut antusias dan penuh semangat oleh ibu-ibu memasak dan bertanya-jawab  tentang macam-macam makanan olahan pelancar ASI tersebut. Mereka baru menyadari bahwa sayuran dilingkungan bisa dibuat menjadi menu yang menarik sehingga bisa menimbulkan rasa suka dengan makan sayuran yang dapat memperlancar ASI.

           Pada akhir acara banyak ibu-ibu yang memberikan masukan dan harapan agar pada waktu yang lain diberikan pelatihan dengan materi yang sejenis yang bermanfaat bagi ibu balita. Ibu ketua kader posyandu juga menawarkan diri untuk diberikan pelatihan khusus pada para kader posyandu sekalurahan, karena acara semacam itu sangat positif dan bisa menambah ilmu dan wawasan bagi para kader posyandu.

           Program kegiatan Posyandu tidak terbatas pada penimbangan, imunisasi, pemberian vitamin, pemeriksaan ibu hamil saja. Penyuluhan yang mengarah pada kesehatan juga perlu dilaksanakan setiap 1-2 bulan tidak hanya insidental atau jika terjadi kasus / permasalahan.

            Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini ibu-ibu dan kader Posyandu Dahlia 6 desa Gabahan Jombor, selain diberi penyuluhan tentang manfaat ASI dan jenis-jenis sayuran pelancar ASI juga dibeerikan pelatihan memasak atau membuat makanan olahan pelancar ASI. Mereka melakukan kegiatan langsung sehingga pemahamannya semakin meningkat, hal ini sesuai pendapat Soekidjo dalam Febrina Erma Putri ( 2012) bahwa penyuluhan merupakan media yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan disebabkan karena adanya media pendukung atau menunjang pelaksanaan penyuluhan seperti slide atau media audio. Lebih lanjut dikatakan bahwa pesan yang diserap seseorang lebih banyak melalui mata yaitu 83% sedang melalui telinga hanya 11%.

Dosen dan Mahasiswa Prodi Perekam Medis, Melakukan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Makanan Olahan Pelancar Asi, Pada Ibu-Ibu dan Kader Posyandu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *